Posts

Showing posts from December, 2015

KOMUNISME

BAB V KOMUNISME Tokoh komunis yang peling terkenal ialan Karl Marx (1818-1883) dari Jerman (Revolusi Industri). Berawal dari Karl Marx yang melihat keadaan ekonomi dan sosial para kaum buruh di Eropa Barat yang menyedihkan. Banyak cendikiawan yang tergerak hatinya dan membuat beberapa teori yang menurut Marx hanyalah angan-angan belaka, sehingga Marx menyebutnya sebagai kaum sosialis utopi (dunia khayal), ia berpendapat masyarakat tidak bisa diperbaiki secara tambal sulam melainkan diubah secara radikal melalui pendobrakan sendi-sendinya. Maka dari itu, Karl Marx menciptakan teori-teori yang mencakup kehidupan masyarakat mengenaiajarannya tentang Materialisme yang dalam menyusun teorinya, ia sangat tertarik dengan gagasan filsuf Jerman, George Hegel (1170-1831) mengenai dialektika. Konsep dealektika : Tesis >< Antitesis = Sintesis ( merupakan Tesis baru) Dialektika jika digambarkan seperti spiral yang membentuk puncak sebagai tanda sempurna dimana tidak adalagi

DEMOKRASI

BAB IV DEMOKRASI Demokrasi berasal dari kata Yunani yaitu Demos berarti rakyat, Kratos/kratein berarti kekuasaan/ berkuasa. Dua kelompok aliran yang paling penting ialah : Demokrasi Konstitusional Demokrasi (Komunisme) Di Indonesia, demokrasi yang dianut ialah Demokrasi Pancasila yang juga termasuk dalam konsep Demokrasi Konstitusional yang juga di cita-citakan warga negara Indonesia yang tertulis dalam UUD 1945 yang belum diamandemen. Sesudahnya peristiwa G 30 S/PKIpada tahun 1965 negara Indonesia tanpa disadari memasuki masa Demokrasi Terpimpin yang dipengaruhi oleh komunis PKI.   Perbedaan fundamental dari demokrasi konstitusional dengan demokrasi yang didasari komunis ialah demokrasi konstitusional mencita-citakan pemerintah yang terbatas kekuasaannya, menjadi suatu Negara Hukum ( Rechsstaat ) yang tunduk kepada Rule of Law . Sebaliknya, demokrasi yang mendasarkan dirinya atas komunisme mencita-citakan pemerintah yang tidak boleh dibatasi kekuasaannya ( mach

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM ILMU POLITIK (Tool of Analisist)

BAB III BERBAGAI PENDEKATAN DALAM ILMU POLITIK ( Tool of Analisist ) 1.       Pendekatan Legal / Tradisional Pendekatan ini bersifat normatif, membahas lembaga sesuai dengan UUD, dan peraturan lainnya. Pendekatan ini memakai standar Eropa Barat dan pendekatan ini pecah sebelum Perang Dunia II. Kajiannya berupa ilmu terapan yang regulasi dan struktur. 2.       Pendekatan Perilaku / Behavioralis Pendekatan ini pecah setelah Perang Dunia II, dan lebih melihat pada realita dan fakta. Berikut ini perbedaan Pendekatan Tradisionalis dan Behavioralis : TRADISIONALIS BEHAVIORALIS Nilai & Norma Fakta Filsafat Penelitian Empiris Ilmu Terapan Ilmu Murni Historis-Yuridis Sosiologis-Psikologis Deskriptif Kuantitatif 3.       Pendekatan Neo – Marxis Kebanyakan kalangan Neo-Marxis ini adalah cendekiawan yang berasal dari kalangan borjuis yang enggan